Iklan

pasang iklan anda disini

Rabu, 01 Mei 2013

TANDA REZEKI ITU BERKAT


KEBERKATAN rezeki adalah antara perkara utama yang mesti dititikberatkan dalam hidup. Rezeki bukan sekadar uang, harta, makanan dan minuman. Sebaliknya jodoh, anak, pangkat, nama baik, kedudukan dan sebagainya juga boleh disebut sebagai rezeki.

Namun dalam artikel kali ini saya merujuk rezeki kepada pendapatan yang kita perolehi sama ada dengan bekerja sendiri, mengambil upah atau makan gaji. Rezeki yang dicari dan diusahakan itu pula dibawa pulang ke rumah untuk diberi makan anak isteri. Ada sebahagian orang memandang ringan akan isu keberkatan rezeki ini. Pada mereka ia hanya isu kecil yang tidak perlu diperbesarkan. Mereka ini tidak sedar wujudnya kaitan langsung antara keberkatan rezeki dengan nasib, kualiti perhubungan, kejayaan anak-anak, dan segala aspek kehidupan..
Ada beberapa sebab yang boleh menyebabkan rezeki tidak berkat. Pertama, karena ia jelas datang dari sumber pendapatan yang haram seperti berjudi, merampok, mencuri, menipu, beli buntut dan perbuatan haram lain nya. Namun, ada yang tidak menyadari bahwa secara halus rezeki itu akan hilang keberkatan nya apabila kita yang dibayar upah atau digaji untuk melakukan sesuatu pekerjaan, atau memikul sesuatu tugas, tetapi tidak melakukannya dengan bersungguh-sungguh. Sebaliknya apa yang terjadi berbagai masalah di tempat kerja seperti terlambat datang, malas, kerja tidak mencapai target,, main-main, dengki, dan lain nya.
Oleh karena itu dalam artikel kali ini kita lihat apakah antara tanda-tanda keberkatan rezeki bagi kita individu masing-masing untuk meng intropeksi diri atau muhasabah.
* Hati semakin dekat dengan Allah dan Jiwa Tenang
Tanda-tanda yang pertama bahwa rezeki itu berkat ialah hati semakin dekat dengan Allah. Kita bukan sahaja menjaga shalat lima waktu sebaliknya ditambah dengan amalan-amalan sunat. Mulut juga sentiasa berzikir dan suka pula membaca dan menelaah al-Quran.
* Pemurah
Kita mudah untuk memberi sedekah dan menunaikan zakat.
* Jauh daripada kejahatan manusia dan bala
Kalau kita datang lambat, malas, kerja tidak bersungguh-sungguh, hasil kerja tidak berkwalitas dan sebagainya, majikan akan menegur, menasihati dan mungkin mengambil tindakan. Namun, gaji penuh tetap diberikan. Majikan tidak pernah mengaudit gaji kita. Misalnya, katalah gaji kita ialah Rp 1000.000 sebulan. Disebabkan kita malas maka majikan bayar RP 900.000 saja. Sebabnya, Rp100.000 itu dipotong atas sikap malas kita itu. Sebaliknya, apabila kita malas, majikan tidak pernah memotong gaji bulanan kita. Namun, kita lupa bahwa Allah menjalankan auditnya. Maka Allah tarik sebahagian rezeki itu dengan berbagai ujian dan masalah dalam hidup yang datang bertimpa-timpa seolah-olah kita memang bernasib malang. Bulan ini Hanphone hilang, bulan depan kereta pula dipecah orang. Kalau begitulah keadaannya maka alangkah indah nya kita audit gaji yang diterima setiap bulan sebab bimbang kalau-kalau itulah punca segala masalah tersebut.
* Keluarga harmoni dan anak-anak cemerlang
* Senantiasa merasa cukup dan syukur
sumber: islam itu indah.my di edit oleh gule rampoe

0 komentar:

Posting Komentar